Air merupakan anugrah yang menjadi sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Dari sekian banyaknya air yang ada di muka bumi, ada sebuah mata air yang dikenal karena keajaibannya, yakni air Zam-zam.
Keajaiban air Zam-zam dimulai dari sejarah munculnya mata air tersebut. Semua berawal dari Nabi Ibrahim AS menempatkan Siti Hajar dan Ismail AS sendirian di daerah dekat mekah. Udara mekah yang menyegat kala itu mebuat bayi ismail meronta kehausan. Siti Hajar yang berusaha mencari air pun berlri-lari antar shafa dan marwah guna menemukan sumber air namun gagal. Akan tetapi Allah SWT tidak tinggal diam Ia menjawab ikhtiar Siti Hajar dengan air yang memancarnya air dari kaki Ismail yang tidak lain adalah air Zam-zam.
Keajaiban air Zam-zam pun pernah diuji lab oleh seorang ilmuwan terkenal Jepang, Dr Masasro Imoto,
dalam kajian ilmiahnya terhadap air zamzam dengan
teknik nano, ternyata hal itu tidak mampu mengubah karakteristiknya
sedikit pun. Justru setetes air zamzam dic
ampur ke dalam 1000 tetes air
biasa, maka air tersebut akan memiliki berbagai keistimewaan air
zamzam. berikut hasil penelitian ilmuwan jepang terhadap keistimewaan air Zam-zam:
-tidak ada satu pun jenis air yang menyerupai
butiran-butiran kristalnya.
-bacaan basmalah yang ada di dalam Alquran pun dan biasa dibaca kaum
Muslimin sebelum makan dan
minum, ternyata memiliki pengaruh terhadap
kristal-kristal air.
-Ketika air tersebut diperdengarkan bacaan Alquran, maka terbentuklah
kristal air yang memiliki desain
figuratif sangat bening dan jernih
-Jika pada sumur-sumur biasa terjadi pertumbuhan organisme seperti
hewan (bakteri) atau tumbuhan
(lumut) didalamnya sehingga air tak bisa
dikonsumsi, maka pada sumur zamzam tak ditemukan
keberadaan organisme
apapun.
sumber : http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/wijhat/13/09/14/mszig4-keajaiban-zamzam-di-mata-ilmuwan
Minggu, 31 Agustus 2014
Jumat, 29 Agustus 2014
Ragam Upacara Adat Indonesia
Indonesia. Sungguh kata yang mewakili ragam budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, yang salah satu tidak lainnya adalah upacara adat. Kalau sudah bicara upacara adat kesan mistislah yang nampak namun kalau kita close-up lagi lensa wacana kita maka kita akan menemukan ragam upacara yang lainnya di Indonesia. Penasaran? Yuk kita cek!
1.Kebo-keboan
Seperti namanya, puncak acara ini adalah saat orang-orang bertingkah laku seperti kerbau dan menjaga bibit padi yang telah di tanam sebelumnya. Sementara itu masyarakat akan berebut bibit padi tersebut dengan kepercayaan mampu menjadi tolak-balak maupun untuk keuntungan. Tujuan Upacara adat ini tidak lain adalah untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang.
2. Tedak Siten
Kata ‘Tedak’ disini berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata ‘siti’ yang berarti tanah. Upacara ini diperuntungkan untuk bayi usia tujuh-delapan bulan. Bayi tersebut akan diletakan di dalam kurungan dan kakinya akan disentuhkan ke tanah dengan tujuan agar si kecil tumbuh menjadi anak yang mandiri.
3. Dugderan
Upacara peringatan datangnya bulan puasa ini dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder, diambil dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam derr sehingga jadilah Dugderan.
Selain diramaikan dengan pasar rakyat acara ini juga dimeriahkan oleh karnaval atau semaca arak-rakan.Yang menjadi ciri khas acara ini adalah Warak Ngendok,sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga kulit sisik emas, visualisasi warak ngendok dibuat dari kertas warna warni.
4. Pasola
Upacara adat Pasola deselenggarakan pada bulan Febuari atau Maret. Dalam upacara tradisional ini terdapat dua kelompok yang melakukan “perang-perangan”. Setiap kelompokberangotakan 100 pemuda. Mereka “berperang” bersenjatakan tombak dari kayu yang ujungnya tumpul. Dalam Upacara adat ini para peserta mengenakan baju perang dalam adat mereka. Tujuan digelarnya Pasola adalah untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, agar panen mereka pada tahun itu bisa berhasil.
sumber:
http://ensiklonesia.blogdetik.com/2012/05/28/upacara-adat-di-berbagai-macam-daerah-indonesia/
http://id.theasianparent.com/tedak-siten-ritual-turun-tanah/
1.Kebo-keboan
Seperti namanya, puncak acara ini adalah saat orang-orang bertingkah laku seperti kerbau dan menjaga bibit padi yang telah di tanam sebelumnya. Sementara itu masyarakat akan berebut bibit padi tersebut dengan kepercayaan mampu menjadi tolak-balak maupun untuk keuntungan. Tujuan Upacara adat ini tidak lain adalah untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang.
2. Tedak Siten
Kata ‘Tedak’ disini berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata ‘siti’ yang berarti tanah. Upacara ini diperuntungkan untuk bayi usia tujuh-delapan bulan. Bayi tersebut akan diletakan di dalam kurungan dan kakinya akan disentuhkan ke tanah dengan tujuan agar si kecil tumbuh menjadi anak yang mandiri.
3. Dugderan
Upacara peringatan datangnya bulan puasa ini dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder, diambil dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam derr sehingga jadilah Dugderan.
Selain diramaikan dengan pasar rakyat acara ini juga dimeriahkan oleh karnaval atau semaca arak-rakan.Yang menjadi ciri khas acara ini adalah Warak Ngendok,sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga kulit sisik emas, visualisasi warak ngendok dibuat dari kertas warna warni.
4. Pasola
Upacara adat Pasola deselenggarakan pada bulan Febuari atau Maret. Dalam upacara tradisional ini terdapat dua kelompok yang melakukan “perang-perangan”. Setiap kelompokberangotakan 100 pemuda. Mereka “berperang” bersenjatakan tombak dari kayu yang ujungnya tumpul. Dalam Upacara adat ini para peserta mengenakan baju perang dalam adat mereka. Tujuan digelarnya Pasola adalah untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, agar panen mereka pada tahun itu bisa berhasil.
5. Makepung
Makepung merupakan upacara adat/tradisi yang berasal dari
Kabupaten Jembrana, Bali. Dalam bahasa Indonesia Makepung berarti
berkejar-kejaran.Pada upacara adat ini para peserta saling beradu cepat dengan
menggunakan gerobak yang ditarik kerbau. Kini tradisi yang berawal dari
keisengan para petani ini sudah terkenal dan menjadi agenda tahunan di Bali
sumber:
http://ensiklonesia.blogdetik.com/2012/05/28/upacara-adat-di-berbagai-macam-daerah-indonesia/
http://id.theasianparent.com/tedak-siten-ritual-turun-tanah/
Langganan:
Postingan (Atom)