"nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa
angin bertiup layar terkembang
ombak berdebur di tepi pantai
pemuda b'rani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai"
Hmmm... ada yan bisa menebak lagu apakah di atas? ya! jawabannya Nenek Moyangku Seorang Pelaut.
dari bait terakhir tersebut sebenarnya terselip kalimat yang mengacu kepada sebuah peta harta karun tak ternilai besarnya di Indonesia. ya ke LAUT kita beramai-ramai adalah kalimatnya. yuk kita keruk harta karn tersebut kawan!
Laut adalah anugrah yang tak terhitung besarnya. Keunikan dan keindahan serta keanekaragaman
kehidupan bawah laut dari kepulauan Indonesia yang membentang luas di
cakrawala khatulistiwa masih banyak menyimpan misteri dan tantangan
terhadap potensinya. Nah apa saja sih harta karun terpendam itu? let's check it out!
1.Rumput laut
Taukah kalian bahwa Rumput laut merupakan salah satu jenis komoditas unggulan budidaya
perairan dengan nilai ekonomi pasar yang kompetitif baik di pasaran
dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut dikarenakan di samping berfungsi
sebagai makanan, diversifikasi produk rumput laut memiliki berbagai kegunaan lain yang beragam.Indonesia sendiri memiliki potensi lahan 19.509,29 hektar. Sayang baru
2.Mutiara
Salah satu potensi besar yang ada di perairan Indonesia yang mempunyai prospek cerah untuk dibudidayakan adalah tiram mutiara (Pinctada maxima).
Tiram mutiara merupakan salah satu komoditas dari sektor kelautan yang
bernilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek pengembangan usaha di masa
mendatang. Mutiara yang dihasilkan di Indonesia terkenal dengan jenis Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) merupakan jenis mutiara yang terbaik kualitasnya di dunia. potensi mutiara sendiri mencapai 62.040 ha, namun pemanfaatannya baru sebesar 1 %
3.Bulu Babi
Bulu Babi adalah binatang berbahaya karena terkenal beracun dan dapat
merusak terumbu karang yang ada di dasar laut. Namun dari sisi negatif
yang dimiliki si Bulu Babi ini, Ia juga memiliki
manfaat tersendiri. Hewan yang juga disebut sebagai Sea Urchin
ini dapat dikonsumsi oleh manusia. Hal ini sebetulnya sudah familiar
diketahui oleh banyak negara di dunia. Bahkan Bulu Babi ini memiliki market value sebesar 200 juta USD untuk skala dunia. Namun, sayangnya di Indonesia pengetahuan ini masih sangat minim.
sumber :http://wakhid-perikanan.blogspot.com/ http://www.originalmutiara.com dan http://www.the-marketeers.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar