Senin, 03 November 2014

Ungu yang mepesona di Tanah Grogot

Tanah Grogot. Siapa yang asing dengan kota ini? kemungkinan besar hampir dari kalian semua tak tahu menahu dengan kota yang satu ini. Jalur akses yang cukup ribet memamng membuat kota ini tak begitu dikenal oleh khalayak umum. Nah, oleh karenanya yuk intip lebih jauh lagi seputar kota ungu ini.



 
Pemberian nama Tanah Grogot ternyata tidak hanya sekedar pemberian asal belaka. Namun, nama tersebut memiliki asal-usul tersendiri. Menurut sejarah yang beredar nama tersebut berasal dari suara arus yang sangat deras dari arus sungai yang menimbulkan suara gemuruh. Dari keadaan itulah orang-orang yang kala itu bermungkim di sana menamakan  pemukiman mereka dengan sebutan Tanah Geroro-E (Geroro-E : suara gemuruh). Tanah Geroro-E sendiri diambil dari bahasa bugis. Hal tersebut dikarenakan pada masa itu daerah tersebut dihuni oleh penduduk bugis-wajo yang bertransmigrasi dari sulawesi selatan dikarenakan permukiman mereka terancam oleh serangan Raja Bone. Ancaman tersebut muncul akibat adu pendapat yang terjadi antara kubu raja Bone dan Raja wajo di acara sabung ayam perihal hasil pertandingan. kemabali ke asal-usul nama Tanah Grogot, istilah Geroro-E inilah para Sultan Kerajaan Paser pada saat itu kemudian sering menyebut dengan Tanah Geroro-E yang lama kelamaan diperkirakan menjadi cikal bakal sebutan Kota Tanah Grogot.

Nah, apa sih yang unik dari kota ini? Ternyata ciri khas warna ungu yang mendominasi bangunan-bangunan mulai dari gedung seba guna, bangunan pemerintah, hingga jembatan, hotel, rumah sakit bahkan trotoar adalah salah satunya.



Di sepanjang jalan perkotaan, semua kantor pemerintahan berwarna ungu, dari mulai cat dinding sampai dengan pilar pagar. Tak terkecuali bak-bak penampungan sampah, baik yang terbuat dari tembok maupun container berwarna ungu.

Jika di tempat-tempat lain, marka jalan berwarna kontras hitam-putih, di kota yang berjarak 3 jam perjalanan dari Balikpapan ini diwarnai ungu-putih. Warna yang sama juga dipakai menjadi warna dasar gapura-gapura pembatas kecamatan dan desa, semua serba ungu.

Beberapa kilometer dari pusat kota, terdapat sebuah telaga buatan yang dilengkapi dengan bangunan menjorok mirip dermaga tetapi kecil. Selain bangunan-bangunan dan dermaganya berwarna ungu, terdapat tulisan “Telaga Ungu.

Mungkin kalian bertanya-tanya dari mana ide ini dicetuskan. Nah, ide ini dicetuskan oleh Pak Bupati yang ternyata menyukai warna ungu. menurut kabar yang beredar pemutusan warna ungu sebagai trendmarknya Tanah Grogot di tetapkan semenjak mendiang istrinya meninggal.

dan berikut foto-foto sudut kota Tanah Grogot :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar